Mata Malikha terbuka perlahan. Ia tidur menyamping dan mencoba mengerti, ia sedang berada dimana. Ia berada di sebuah ruangan mewah dan tangannya dipasangkan selang infus. Tak sengaja, Malikha menyentuh sesuatu di pinggir ranjang. Itu adalah sosok pria dengan rambut coklat kehitaman yang sedang tidur di pinggir ranjangnya.
Malikha menyentuh pelan dan ternyata itu membangunkan Aidan yang begitu terlelap. Matanya membesar saat melihat Malikha sudah sadar. Semalam Malikha sudah dipindahkan ke ruang perawatan VIP karena kondisinya yang terus membaik dan Aidan terus menungguinya. Aidan pun tersenyum begitu melihat Malikha telah siuman.
"Kamu sudah sadar, Sayang?" gumam Aidan dengan nada lembut. Ia memegang jemari Malikha dan menggengamnya. Malikha hanya menatap saja pada Aidan. Tuhan masih mempertemukannya dengan pria yang sudah menghancurkan hidupnya.
"Kenapa aku belum mati?" balas Malikha ikut bergumam. Aidan makin mendekat dan menggeleng.