"Aku lihat kamu sering lembur belakangan ini. Apa ada masalah?" tanya Bruce di sela-sela makan malam mereka. Ia mulai mengorek informasi tentang Malikha karena penasaran.
"Tidak ada, Tuan Caldwell. Aku hanya harus menyelesaikan beberapa pekerjaan saja," jawab Malikha berusaha menutupi.
"Malikha, kamu adalah manajer HRD dan dibawahmu ada beberapa pegawai yang bahkan pulang lebih awal darimu. Sehari dua hari itu mungkin wajar tapi ini sudah satu minggu. Apa suamimu tidak cemas?" Malikha tersenyum dan menggeleng.
"Dia terlalu sibuk untuk mencemaskanku, Tuan Caldwell. Dia seorang pengusaha dan aku hanya pegawai biasa." Bruce memperhatikan segurat kesedihan terlintas saat Malikha bicara.
"Apa kalian memiliki masalah?" Malikha masih berusaha tersenyum dan menggeleng.
"Aku pernah menikah, jadi aku tau rasanya. Saat mengenal rasanya sangat indah, lalu setelah menjalani tak semudah kelihatannya." Bruce mencoba memberikan pandangannya.