"Waktu kematian... " Dokter yang merawat sedang membacakan waktu kematian Fiona Allister Swan. Namu sesungguhnya tak ada lagi yang didengar Malikha. Yang ia lihat hanyalah mulut dokter yang bergerak sendiri tanpa ada suara. Malikah berdiri terpaku di sana tanpa hanya terus meneteskan air mata tanpa suara dan terisak. Jiwanya terguncang dan terlihat begitu bersedih. Tak ada yang bersamanya ketika ibunya pergi meninggalkannya sendiri.
Dengan mata sembab dan pipi merah karena menangis, Malikha berbalik dan keluar dari ruang tersebut. Ia kemudian duduk di luar ruang perawatan sementara menunggu jenazah Ibunya akan diurus oleh pihak rumah sakit untuk dimakamkan.