Tak cukup membuat Malikha kehilangan pekerjaan, kini Aidan mengancam kehidupan Malikha dengan membeli bangunan apartemen tempatnya tinggal. Malikha yang benar-benar kebingungan akhirnya terpaksa pergi dengan satu koper ditangannya mencari tempat tinggal lain.
Dengan wajah sedih, Malikha dan beberapa keluarga harus melihat bangunan apartemen tempat mereka tinggal diratakan oleh tanah. Aidan Caesar keluar dari mobil dengan angkuhnya dan menemui para keluarga yang menunggu kompensasi. Aidan memberi pada semua orang kecuali Malikha.
"Jadi kamu yang menghancurkan bangunan itu?" tanya Malikha setelah ia mengetahui jika Aidan adalah pembeli apartemen tersebut.
"Ya," jawab Aidan singkat masih memandang Malikha dari ujung rambut ke ujung kaki. Ia tampak sedikit lusuh dan pucat. Apa dia sudah makan? – tanya Aidan dalam hatinya.
"Untuk apa?"
"Bersenang-senang ... lebih tepatnya untuk mengusirmu pergi," ucap Aidan menggeraskan rahangnya saat ia melihat Malikha. Gadis yang sangat ia benci.