Ia sesungguhnya lelah pada keadaannya sendiri. Hatinya yang terluka tak kunjung sembuh bahkan semakin bertambah saat ia tau keadaan orang tuanya. Setetes air mata kemudian mengalir membentuk sebuah garis panjang di pipi Aidan. Namun yang membuatnya semakin marah adalah saat ia akhirnya berbalik dan melihat sosok yang paling ia benci.
Malikha muncul dari koridor yang berbeda namun Aidan mengetahuinya. Karena Malikha tak mengenal Aidan, maka dengan mudah bagi Aidan untuk menyamarkan dirinya.
Gadis itu kemudian mengunjungi Ibunya tepat saat Brandon sedang berusaha melamar Fiona. Dan itu semua terjadi di depan Aidan yang mengintip dari balik tembok. Tangan Aidan lalu mengepal saat ia harus menyaksikan senyum bahagia ketiganya. Mereka seperti sebuah keluarga lengkap, Ayah, Ibu dan anak perempuannya.
Layaknya anak yang disingkirkan, Aidan diam-diam meneteskan airmatanya lagi sebelum kemudian membuang muka.