MIAMI, FLORIDA
Mimpi buruk yang sama terus menghampiri Malikha semenjak ia keluar dari rumahnya dan bersembunyi di villa musim panas di Miami, Florida. Sampai saat ini, Malikha bahkan tak berani tidur atau memejamkan matanya. Bayangan seorang anak laki-laki berwajah imut tapi pucat yang tergeletak tak bernyawa di lantai makam terus menghantuinya. Ia bahkan masih bisa mendengar teriakan anak laki yang meminta agar pintu makam tak ditutup.
Malikha bahkan mulai terserang serangan kecemasan yang membuatnya sulit bernapas karena terus terusan mengingat hal buruk yang sudah ia lakukan. Ia terlalu stres dan kebingungan bagaimana cara menebus kesalahannya.
Malikha juga tak bersama kedua orang tuanya yang masih di Los Angeles untuk mengurus segala hal sebagai imbas dari perbuatan perundungan tersebut. Oleh karena itu, Malikha hanya bersama pelayan dan penjaga rumah peristirahatan yang tak begitu dekat atau memperhatikannya.