"Apa dia tidak memberi tunjangan pada anaknya?" Celia mulai bingung mencari alasan.
"Aku tidak ingin menganggunya lagi," balas Celia sedikit gugup lalu meminum airnya.
"Tapi ... bukankah anakmu harus mengenal siapa Ayahnya?" Celia mengangguk.
"Aku selalu bilang pada Aidan bahwa, Ayahnya pergi bukan karena membenci kami, tapi karena ia ingin kehidupan yang lebih baik dan itu bukan bersama kami. Aidan anak yang sangat manis, dia tidak pernah bertanya apapun soal Ayahnya lagi. Bagiku itu lebih baik jadi aku bisa menjadi Ibu sekaligus Ayah." Celia mencoba tersenyum menahan kesedihannya. Sekilas malam-malam pertengkaran antara ia dan Jonathan terlintas kembali di kepalanya.