Cahaya itu begitu silau seolah lampu ribuan watt menerangi wajah Mars. Ia berusaha untuk membuka matanya perlahan tapi tertutup lagi karena cahaya yang begitu terang. Reflek lengannya dipakai oleh Mars untuk menahan kuatnya cahaya yang menyilaukan mata. Setelah memakai lengannya menahan cahaya barulah Mars bisa melihat ia sedang dimana.
Mars bangun perlahan dan melihat ke atas lalu ke samping kanan dan kiri. Memutar pandangannya hingga 360 derajat mencoba mencari tau ia ada dimana. Taman itu begitu indah, seperti sedang musim semi. Burung-burung terdengar berkicau dengan riang gembira tanda musim memang sangat menyenangkan ada di sana.
Perlahan Mars tersenyum dan menarik napasnya dalam-dalam. Udaranya begitu bersih, cuacanya begitu hangat ditambah pemandangan taman yang sempurna. Rasanya seperti tengah berada di surga, setidaknya itu yang sempat terlintas di benak Mars.
