Mars yang keheranan lantas mengambil kantong itu lalu berdiri dan melihat ke kanan dan kirinya. Ia mengernyitkan kening dan masih celingukan seperti mencari seseorang. Tak mungkin ada yang meninggalkan barangnya begitu saja di depan restoran seperti ini.
"Aneh, siapa yang meninggalkan belanjaannya di sini," gumamnya sambil merogoh dan melihat seluruh isi kantong. Seluruhnya hanyalah peralatan gambar dan melukis. Tak lama ia memegang dadanya dengan spontan. Mengapa rasanya seperti ada yang menusuk dadanya? Perasaannya langsung tidak enak, seolah terus mengatakan agar mencari Vanylla.
Mars kemudian mengeluarkan lagi ponselnya dan mencoba menghubungi Vanylla lagi. Namun jawabannya masih sama, ponselnya malah mati. Mars terus memegang dadanya. Karena perasaannya tak enak, ia kemudian menghubungi panti asuhan dan berharap Vanylla masih di sana.
"Maaf tuan King ... tapi Nona Wright tidak datang ke panti asuhan hari ini!" ujar pengsuh di panti asuhan melapor pada Mars yang menelepon.
