19 TAHUN YANG LALU
Mars memegangi pipinya yang memerah akibat ditampar oleh ibunya tadi pagi setelah sarapan. Ia harus pergi sekolah dengan muka memerah dengan bekas luka yang belum sembuh. Turun dari mobil, ia masuk ke pekarangan sekolah dengan wajah dingin tanpa senyum dan berjalan lurus. Beberapa anak memandanginya begitu saja, berbisik dan menertawakannya. Ia tidak punya teman, ia selalu sendirian. Ia selalu diantar oleh salah satu supir yang sudah tua, namanya Joseph Davids. Joe panggilan Mars untuknya adalah orang yang sudah setia membawa Mars kemana pun dari ia masih berumur tiga tahun.