Mars langsung berlari kembali ke arah gereja setelah menemukan GPS yang dilepaskan Bryan dari mesin mobilnya.
"Bagaimana?" tanya Bryan pada Mars yang baru tiba. Mars kemudian memperlihatkan GPS tersebut sambil menaikkan bahunya. Bryan menghela nafas sambil mengelus dada.
"Jayden mencuri mobilku." Arjoona mengangguk pada Mars. Lalu ia tersenyum.
"Jayden benar-benar sudah gila!" umpat Bryan ikut kesal. Ia dibohongi mentah-mentah oleh Jayden Lin yang ternyata memalsukan kematiannya.
"Setidaknya aku tau dia masih hidup, jantungku hampir copot." Arjoona sedikit tersenyum sambil ikut meraba dadanya.
"Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya James. Joona menyengir dengan jahat.
"Pesta kematian belum berakhir. Kita masih harus menlarung abunya ke laut... atau kemanapun, terserah. Yang jelas, kalian semua harus menangis. Semua orang harus percaya jika Jayden sudah mati!" jawab Arjoona sambil menahan tawa. Shawn jadi memicingkan mata kecilnya.