Chapter 158 - Warisan Mendadak

Pulang ke New York tidak membuat hubungan Nisa dan Bryan jadi menghangat kembali. Nisa masih bersikap acuh pada Bryan terlebih saat ia harus masuk ke Penthose, Nisa sempat menolak. Ia tak mau melangkahkan kakinya sama sekali ke tempat itu.

Di sanalah kenangan buruknya berasal. Bryan menceraikannya di Penthouse itu. Walhasil, selama dua hari dua malam pertama, Nisa memilih tinggal di tempat Emily dan Arya.

Arya tak keberatan tapi Bryan yang kelimpungan. Niatnya membawa Nisa kembali ke New York adalah agar mereka jadi kembali dekat tapi ternyata Nisa malah memilih makin menjauh.

"Snowflakes... ayo dong, Sayang. Pulang!" Bryan terus mengetuk pintu kamar Nisa di Penthouse Arya. Bryan sudah mengiba lebih dari 15 menit di depan pintu dan Nisa tak memberinya kesempatan sama sekali. Arya yang sudah berdiri memperhatikan Bryan dari awal lalu mendekat dan merangkul bahunya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS