"Dan jangan lupa bacakan surat wasiatku untuk Bryan, dan satu lagi.." Darren berbalik lalu membuka sebuah laci.
"Kamu tau cara menggunakan benda ini kan?" tanya Darren seraya memberikan sebuah senjata laras pendek.
"Aku tau kamu bisa menembak dengan baik. Lagi pula kamu adalah satu-satunya putri Erikkson Valdimir." Sabrina langsung menunjukkan wajah tertehun dan kening sedikit mengernyit. Sedangkan Darren hanya tersenyum saja.
"Aku kenal siapa Ayahmu, seorang mafia legedaris dari Rusia. Aku rasa aku berencana bertemu dengannya satu hari nnati. Aku harap kamu tidak keberatan." Sabrina masih tertegun.
"Kapan anda tau tentang latar belakangku, Pak?" Darren tersenyum tipis.
"Beberapa hari setelah kamu bekerja untukku." Sabrina makin melebarkan matanya mendengar pengakuan Darren. Ternyata usahanya menyembunyikan identitasnya dan keluarganya sia-sia selama bertahun tahun. Sabrina hanya menunduk sambil memegang senjatanya itu. Darren lalu mendekat dan memegang kedua lengannya.