Seperti perintah Darren, Sabrina sering menunggui Nisa di kamarnya. Ia belum akrab dengan Nisa baru sekedar berkenalan biasa. Setelah Nisa bangun Sabrina mengurusi segala kebutuhan Nisa. ia dengan lembut merawat Nisa layaknya seorang kakak. Dan Nisa yang sedang dirundung malang terus dan sering seali menangisi keadaannya sekarang terutama setelah Bryan menceraikannya.
"Kamu akan baik-baik saja, jangan menangis lagi, aku akan disini untukmu," ujar Sabrina lembut sambil memeluk Nisa. Selama dia hamil muda hormon Nisa kerap kali berubah. Ia bisa menangis tiba-tiba jika mengingat yang dilakukan Bryan padanya.
"Dengarkan aku Sweetheart, jika Bryan mencintaimu dia akan kembali padamu," lanjutnya pelan dan lembut sambil memegang pipi Nisa. Nisa berhenti terisak dan tersenyum tipis pada Sabrina dengan pipi nya yang basah.