Juan benar-benar cemas dan masih mencoba merayu Nisa agar mengatakan apa yang sesungguhnya sudah terjadi padanya dan Bryan di dalam sana. Tapi Nisa tak mau bicara sama sekali.
"Katakan padaku apa yang terjadi Nisa, apa yang Bryan lakukan padamu?" tanya Juan cemas melihat Nisa terus menangis. Nisa tiba-tiba malah merasa sesak dan ia makin meringis kesakitan.
"Perutku, bayiku AAAHH!!" Nisa meringis kesakitan sambil memegang perutnya. Juan langsung panik memegang Nisa. Dengan spontan, ia berteriak pada supir untk mempercepat laju kendaraan mereka.
"Bawa kami ke rumah sakit sekarang, cepat!" supir itu mengangguk dan makin menekan pedal gas lebih kencang.. Ia mengendarai mobil secepat mungkin. Karena batas kecepatan di pusat Manhattan tidak boleh lebih dari 60km/jam mereka tidak bisa mengebut.
"Nisa, kamu tidak apa, tahan sebentar kita akan sampai ke rumah sakit."
"AAAHH Juan!" Nisa terus meringis kesakitan dan Juan jadi makin panik.
