SATU JAM SEBELUMNYA
Bhuk... bhuk... bhuk... Bryan meninju dengan cepat dan beruntun punch bag yang tergantung di sebuah sudut di penthouse-nya. Ia hanya bisa marah dan meluapkan emosinya
Bryan sudah tak memakai baju dan hanya celana pendek dengan peluh yang sudah membanjiri tubuhnya. Ia terengah tapi tak berhenti sama sekali. Lengan kirinya kini telah penuh tato. Hampir dua bulan ia hidup bersama Gabriel Moretti, hanya The Heist yang belum ia gadaikan.
Nadi dan uratnya terlihat jelas dibalik garangnya Bryan memukul punch bag dan terengah. Ia akhirnya berhenti dan berbalik lalu melemparkan punggungnya ke sebuah sofa. Ia terengah dan masih mengatur napas.
Tak lama kemudian, Bryan membuka sarung tinju yang ia kenakan dan melemparkannya sembarangan. Sebelah tangannya lalu menyeka rambutnya yang ikut basah. Pandangannya kosong ke depan dan yang ia lihat hanya sosok Nisa mondar-mandir di Penthouse itu dengan dress sederhana dan tersenyum riang.