Chapter 126 - Love and Despair

Dira mengarahkan mobil Juan ke sebuah jembatan yang lumayan sepi dan penuh dengan lampu hias. Dira tidak turun dari mobil walaupun Juan sudah mematikan mesin. Ia masih terus memandang ke depan dengan pandangan kosong. Sementara Juan menoleh memandang Dira mencoba mencari tau ada apa

"Katakan padaku Juan, apa aku jelek?" tanya Dira memandang Juan dan menyampingkan tubuhnya.

"Gak, kamu adalah gadis paling cantik yang pernah aku lihat," jawab Juan setengah berbisik. Dira lalu mulai menangis dan menundukkan wajahnya.

"Mengapa tidak ada satu pun pria yang mau bersamaku. Jika mereka datang itu hanya karena tubuhku atau karena aku anak Albert Wijaya," ujar Dira terisak.

"Kenapa bicara seperti itu, tentu saja banyak pria yang mau bersamamu. Kamu hanya harus membuka hatimu." Dira menggeleng

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS