(21+)
Kini matanya mulai memandang bagian sensitif Nisa. Ia memulai dengan memijat menggunakan jemari. Setelah mendengar desahan kecil Nisa, Bryan mulai mengulum sambil mengigit kecil mutiara Nisa. Bryan paling suka bagian itu. ia bisa menghisapnya selama mungkin tapi Nisa tidak, ia paling tidak tahan dan desahannya akan jauh terdengar.
Nisa hanya bisa mendesah, merintih dan mengerang nama Bryan berkali kali. Bukannya berhenti, Bryan makin agresif membuat Nisa melayang.
"Squirt baby or I won't let go!" bisik Bryan dengan wajah setengah basah. Nisa benar-benar kehilangan dirinya. Desahannya makin tak bisa ia taha. Tubuhnya mengelinjang dengan kedua tangan menarik seprai di kiri kana kepalanya.
"Aaahhh... Kak!"
"Kalo kamu gak semprot Kakak, Kakak gak akan berhenti!" ancam Bryan lalu makin agresif memasukkan lidahnya menjelajahi perasaan paling dalam pada tubuh Nisa.