Bryan dan Nisa pulang pagi-pagi sekali untuk membersihkan diri dan mengganti pakaian mereka. Sebelum pukul 10 mereka sudah harus tiba lagi untuk meeting. Semua berjalan sesuai rencana, dan sekali lagi Nisa menjadi saksi bagaimana presisinya Bryan melakukan pekerjaannya.
Usai meeting Nisa masuk ke kantor Bryan saat dia sedang menelepon seseorang. Bryan memberi tanda dengan tangannya agar Nisa duduk sementara ia belum selesai berbicara. Nisa berjalan dan duduk di depan Bryan menunggu namun sedikit mencuri dengar pembicaraan Bryan.
"Lakukan seperti biasa, hancurkan saja dia!" ujar Bryan memberi perintah dengan nada dingin. Nisa sempat terperangah tapi ia tak bicara apa-apa.
"Buat sahamnya turun, media tau cara melakukannya.... aku mau dia bangkrut!" tambah Bryan lagi tanpa senyum dan menutup panggilannya. Wajah Nisa mulai pucat, sepertinya ia tau apa yang sedang dibicarakan oleh Bryan.