"Serius?"
"Ya iya. Masa iya gua bohong Rin."
"Ihh... Sweet banget si cowok lu itu."
"Iya makanya gua beruntung banget bisa ketemu sama dia."
"Apa si, sengaja banget si Kia cerita tentang cowoknya itu pakai suaranya sok di besar-besarin. Biar gua dengar apa? Telinga gua masih berfungsi dengan baik kali," ucap kak Aldo di dalam hati.
"Yaudah yu ah. Cabut aja dari sini. Gua udah kenyang." Ajak kak Aldo kepada temannya untuk pergi dari kantin itu.
"Oke."
"Lahh, si kak Aldo kenapa? Kayanya mukanya jutek banget."
"Emang setiap hari itu mah."
"Tapi sumpah si Ki. Gua masih kagum banget sama Mas Arsa lu itu."
"Iya Rin. Kayanya mulai sekarang gua harus benar-benar fokus sama dia deh. Karena selama ini aja dia fokus buat dapetin gua. Gua kayanya harus mulai jaga jarak sama Randi."
"Iya, benar si. Tapi bukan berarti lu itu ga temanan lagi sama dia. Biat gimana pun, Randi itu kan teman lu dari dulu. Dia yang paling tau lu itu kaya gimana."
