"Kenapa cuma di baca aja ya sama Kia? Oh pastinya dia sekarang lagi istirahat bareng sama calon tunangannya. Kamu jangan terlalu berharap sama Kia, Arsa. Ingat Arsa, Kia itu udah punya calon tunangan. Hari tunanngannya pun tinggal menghitung hari lagi," ucap Mas Arsa di dalam hatinya.
Tanpa di sadari Mas Arsa memukul meja kerjanya sangat kuat sambil berteriak dengan sangar keras. Sampai-sampai membuat karyawannya yang sedang ingin masuk ke ruang kerjanya merasa sangat terkejut dan takut dengan sikap Mas Arsa saat ini.
"Ahhh. Ini semua emang salah saya. Kenapa saya kemarin menyia-nyiakan orang seperti Kia. Bodoh emang saya bodoh."
"Astagfirullah," ucap karyawan Mas Arsa itu.
"Eh, maaf ya. Kamu kaget ya?'
"Iya, Pak."
"Lagian kenapa kamu masuk ke sini ga ketuk pintu dulu?"
"Maaf, Pak. Tadi saya sudah ketuk pintunya tetapi ga ada jawaban dari Bapak. Makanya saya lancang buat masuk ke ruang kerja Bapak gitu aja. Sekali lagi saya minta maaf, Pak."