"Randi? Ngapain ya dia malam-malam kaya gini telepon gua? Tumben banget," pikir Kia.
Tanpa berpikir lebih lama lagi Kia pun langsung mengangkat telepon dari Randi. Karena tidak mungkin juga Kia tidak mengangkat telepon dari Randi. Karena sekarang Kia dan Randi sudah mempunyai hubungan yang spesial dan sebentar lagi mereka akan menuju ke jenjang yang lebih serius lagi.
"Iya, hallo Ran. Assalamualaikum."
"Waalaikumsallam. Kamu belum tidur?"
"Belum nih. Kamu kenapa telepon?"
"Aku cuma mau kasih kabar aja ke kamu kalo Ibu sama Ayah aku udah restuin hubungan kita. Dan secepatnya aku akan melamar kamu Kia."
"Tuh kan. Apalagi udah ada orang yang benar-benar cinta sama gua dan mau serius sama gua. Gua juga harus serius itu. Buat apa gua masih mikirin Mas Arsa yang jelas-jelas cuma bisa sakitin gua," pikir Kia di dalam hatinya.
"Hallo, Kia. Kamu kenapa? Kok diam aja si? Kamu ga suka ya kalo mau aku lamar?"
