"Please Ki. Gua antar aja ya. Gua ga mau lu kenapa-kenapa. Gua takutnya lu ketemu sama orang jahat lagi kaya tadi."
"Apa? Randi ga mau gua kenapa-kenapa? Apa dia sebegitu khawatirnya sama gua? Engga, engga. Gua ga boleh kegeeran kaya gini. Ingat, dia emang baik ke semua orang. Bukan cuma ke lu aja," ucap Kia di dalam hatinya.
"Yaudah deh. Tapi jangan sampai di depan rumah Mas Arsa banget ya. Gua ga mau sampai dia salah paham sama gua karena liat gua bisa pergi bareng sama lu."
"Bahkan di saat seperti ini aja lu masih mikirin perasaan Arsa, Ki. Apa lu ga mikirin perasaan gua saat ini? Ah, ngomong apa si gua ini," ucap Randi di dalam hatinya.
"Iya. Terserah lu. Ayo."
"Ayo."
Akhirnya Randi mengantarkan Kia sampai ke tujuan. Yaitu ke rumah Mas Arsa. Tetapi dengan satu permintaan Kia. Dia tidak mau jika di antar dengan Randi sampai tepat di depan rumah Mas Arsa. Karena Kia tidak ingin jika Mas Arsa salah paham kepadanya dan Randi.