"Apa yang ingin kau ketahui?" tanya Mars akhirnya. Dari sikap Emmelyn, ia mengerti bahwa ada sesuatu yang mengganggu pikiran gadis itu.
Emmelyn menghela napas panjang.
"Uhm... aku ingin tahu, seperti apa tepatnya kutukan yang menimpamu..." kata Emmelyn akhirnya.
"Hmm..." Mars ikut menghela napas.
Emmelyn melanjutkan, "Dari ceritamu barusan, bahwa saudara-saudaramu semuanya meninggal saat masih kecil atau bahkan sebelum dilahirkan.. Aku menjadi bertanya-tanya apakah bukan hanya kau yang dikutuk melainkan seisi keluargamu..."
Mars menatap Emmelyn lekat-lekat. Ia tahu gadis cantik ini sangat pandai, tetapi ia tidak menyangka Emmelyn bahkan dapat mengambil kesimpulan yang tepat, hanya dari mendengarkan cerita Mars yang bahkan sama sekali tidak membahas tentang kutukan yang menimpanya.
Mars tahu, sudah saatnya ia membahas apa yang terjadi kepada Emmelyn. Bukankah ia berharap gadis ini mau menikah dengannya? Kalau Emmelyn menjadi istrinya, maka mereka akan menjadi keluarga.