0 3
Pagi ini Alfi berniat untuk berangkat sekolah lebih awal, ia malas jika diperhatikan betina -betina kegatelan pikirnya, dan terpaksa ia harus mandi lagi.
Alfi berjalan mengikuti di lorong-lorong sekolah, samar samar terdengar suara orang yang sedang bermain piano di ruangan musik,
Drap
Langkahnya terhenti, ia menoleh keruangan musik yang tidak tertutup di depannya,dengan teliti ia memperhatikan seseorang disana karena penasaran, biasanya tidak pernah orang kesana menyentuh semua alat alat di situ sekalipun tidak pernah, karena pernah dulu orang bilang disana ada bayangan bayangan putih yang beterbangan di udara saat baru masuk ke ruangan itu, ditambah lagi informasi dari pak satpam katanya di malam hari terdengar suara bising dari instrumental dengan suara aneh diruangan itu, dari situlah ruangan itu tidak pernah tersentuh. Alfi menonggakkan kepalanya melihat disana terdapat gadis yang jari jemarinya sangat lincah menari diatas piano itu, dengan suara yang sangat indah dan menyejukkan, hingga gadis itu memejamkan matanya menikmati setiap sentuhan jemarinya,
gadis itu perlahan membuka matanya, pada reff akhir nada itu,
gadis itu, batinnya,
Dengan langkah cepat ia melanjutkan langkahnya,
kenapa ia bodoh sekali tadi, sejak kapan ia memperhatikan seorang gadis. Ia mungkin sudah gila pikirnya,
Setibanya di kelas peristiwa tadi masih tergiang giang di kepalanya, dengan segera ia menepis pikiran itu. Sepertinya sekarang ia sudah gila, batinnya
Brakkk
Alfi melempar tas nya tepat di mejanya, dengan kesal kemudian pergi ke suatu tempat seperti biasanya.
Alfi berjalan mengikuti lorong lorong, setelah tiba di tempat, ia mengambil sesuatu di saku celananya dan duduk dengan bertumpu pada dinding disertai dengan asap yang mengepul,ya saat ini ia sedang merokok.
Entah mengapa, ia sudah merasa nyaman dengan kebiasaan itu, meski orang menganggap kelakuannya itu buruk, ia tidak peduli. Masa bodoh, pikirnya
Merokok dan memejamkan matanya menikmati setiap hembusan asap dari puting rokok, begitu nikmatnya pikirnya.
Alfi mencoba membuka matanya melihat sekelilingnya, tidak sengaja matanya tertuju seseorang yang sedang berdiri di kejauhan sana, dan terlihat sekali bahwa gadis itu sedang memperhatikan gerak gerik nya, ya itu gadis tadi. Sial sekali nasibnya hari ini pikirnya,
" WOYY!!" Kaget Rival tiba tiba,
" Kenapa lo?" Tanyanya,
" Gangu aja lo," Kesal alfi,
" Enak bangeeeeeet ya lo, Ngak ngajak ngajakin gue lo ye," decak rival
" Lo aja yang kesiangan," ketus alfi
" Kesiangan, kesiangan, kesayangan lo aja deh."
" Udah deh, mending lo temenin gue kekantin aja kita cari cewek cakep," kata rival memaksa, menarik tangan alfi
Skippp
" Al, al, Lo liat deh yang itu!," tunjuk rival pada salah satu gadis disana,
" Mana?" Malas Alfi
" Yaelah, lo kalo dikasih duit sama mak lo cepet lo, giliran liat cewek kayak katarak ye lo," decak rival
" Serah lo dah, gue mau balik," Kesal alfi,
" Eeh... sini, duduk dulu" kata rival menarik alfi untuk duduk di kursi kantin,
rival mengangat tangannya dan melambainya ke udara, memanggil si penjual
" Mbook... mbokk pesen minuman, apa aja deh yang penting bisa diminum," kekeh rival pada si penjual,
" Air kencing mau,?" celutuk salah satu cewek yang mereka perhatikan tadi,
" Sembarangan. Eneng ini ya, cantik cantik kok suka nyelutuk yang aneh aneh," heran rival seraya memperhatikan gadis itu,
dalam hatinya jika cakep ya lumayan, ntar malem otw kita jalan dan mengeluarkan jurus andalannya.
Eeh, tunggu... lumayan juga ya, pikirnya
"Yang penting gue cantik," ketusnya,
Ini cewek pede banget ya, tapi emang bener cantik sih... tapiii kelihatannya cewek yang ini galak banget... batin si rival,
" Iya dah neng yang cantik, yang imut, yang manis, Yang..." kata rival melirik gadis itu untuk melihat reaksinya,
" Yang apaan?" ketus gadis itu lagi,
" apa yank, Ooo itu.. nanti ntar malem aku mau kerumah kamu pengen ketemu calon mertua tersayang, bolehkan...," sahut rival keras membuat mereka menjadi pusat perhatian, tidak lupa mengedipkan sebelah matanya,
Gadis itu menggeram dan melotot tidak percaya, dengan gerakan cepat ia mencekam pergelangan tangan rival dan menyeretnya kasar,
Ampunnn... singa betina mau nerkam gue woyyy... ucap rival dalam hati seraya meringis,
" Kita mau kemana yank," Kata rival lagi,
Ngeri dah gua sama ni cewek, baru kali ini gua diginiin cewek woyy... ada sakit dan perih perih gitu, hayati gak mau diginiin dek, sakitttt...
Gadis itu kembali menggeram dan menghempaskan tangan rival kasar,
" Maksud lo tadi apaan Haa?, lo mau mempermaluin gue? Iya?, " katanya mulai meluapkan emosinya,
Perempuan dengan seragam yang sama sepertinya itu terlihat sangat tidak suka dengan kejadian tadi, entah mengapa.
Gadis itu tampak menghela nafas panjang ,"pulang nanti temuin gue di daerah XXXX," katanya kemudian berlalu pergi,
Rival menoleh kearah gadis itu hingga samar samar terlihat, ia tampak sedang berfikir.
Sepertinya gadis itu sulit juga untuk diluluhkan, pikirnya.
Iya, sepertinya ia harus membuat strategi baru untuk meluluhkan gadis itu, rival mengangguk kuat untuk meyakinkan dirinya, entah mengapa ia sangat suka dengan hal- hal yang seperti itu, seolah olah itu adalah tantangan yang menyenangkan baginya.
" Yaampun,, alfi ketinggalan dikantin woy," kekeh rival menepuk jidatnya, dan kembali ke area kantin,
* * *
Ting Ting
Lonceng Pulang telah berbunyi, alfi yang baru saja keluar dari wc berjalan menuju ke kelas dan langsung menyambar tasnya,
cuaca tampak cukup mendung, dan tetesan-tetesan kecil mulai membasahi bagian bumi. Banyak siswa siswi yang mendumel hanya karena hujan, entah kenapa. Mungkin karena ada janjian dengan pacarnya, entahlah. Alfi berjalan santai seolah olah tidak ada apapun yang terjadi,
Setibanya di parkiran, alfi langsung menghidupkan mesin motor nya dan melaju dengan kecepatan rata rata, entah kenapa hari ini ia ingin menikmati setiap tetesan air hujan yang mulai semakin deras. Meskipun terasa sedikit sakit saat derasnya air hujan menyentuh permukaan kulit nya,
" Cepetan Seren, ini sudah basah kuyup tau," ucap seseorang setengah berteriak yang tidak jauh darinya, dua orang berboncengan dengan sepeda,
" Berhenti dulu ya vie, aku gak mau nanti kamu sakit," ujar si cowoknya,
Alfi begitu sangat kesal melihat dua orang itu, ia berniat untuk mendahuluinya.
" nggak seren, ayahku lagi sakit. hik.. hik.. k-kamu tau kan kalo hujan rumah aku gimana. Hik.. hikk.. ayah pasti kedinginan seren, rumah aku bocor semua, rumahku gak seperti rumah kamu. Ayo seren hik hik..." isak si perempuannya,
Alfi meninggikan pengegas motornya dan melaju dengan kencang tiba tiba saat melewati dua orang itu, sepeda itu oleng oleng tidak seimbang karena menabrak batu kerikil dan ambruk jatuh ke samping,
alfi yang sebelumnya melaju kencang tiba melotot dengan sepeda yang sudah berada ditengah menghalangi jalannya,
Brakkkkk....