Suara alarm, telah membangunkan tidurnya dia pun meraih ke arah ponsel miliknya, tergeletak di atas lemari dalam keadaan masih mengisi daya. Namun pelukan hantu imut itu, membuatnya tak bisa menggerakkan tubuhnya. Aroma khas bunga melati, rambutnya yang selalu berubah warna setiap kali ia menempel erat padanya, serta kehangatan dan kelembutan yang ia rasakan setiap kali memeluknya.
Baju daster putih yang sering ia gunakan, setiap kali menyentuhnya membuat dirinya merasa seperti telah mengeksplorasi setiap pangkal tubuhnya.Bibirnya terasa seperti tertarik, untuk mendarat di raut wajahnya yang imut. Raut wajahnya memerah, lalu ia menepuk wajah dengan kedua tangannya sendiri. Kemudian, dia mengangkat kaki kirinya secara perlahan, sembari mencuri kesempatan melihat dari siku hingga ujung pangkalnya, membuat dirinya menelan ludah.
Setelah itu, dia berjalan meraih ponselnya lalu mematikannya alarm yang masih berbunyi, sembari melihat jam.