Hari silih berganti, siklus kehidupan yang terus berulang. Beragam rintangan, yang harus di lewati demi tercapainya impian. Salah satu tantangan terberat dalam hidup ini adalah melawan sifat ego dalam diri sendiri. Mencoba terbuka untuk orang lain, bekerja sama dalam mencapai satu tujuan. Namun semua itu tak berlaku bagi seorang mahasiswi bernama Lusi. Gadis berjilbab dengan rupa yang tak terlalu menarik, berkali-kali memberikan alasan agar terhindar dari tanggung jawab.
Dia lebih memilih berkumpul bersama teman, menongkrong serta mengabaikan kewajibannya. Padahal secara tidak langsung, temannya sendiri menyindirnya, melalui sebuah percakapan mengenai persiapan presentasi matakuliah Budaya Jepang. Suatu hari di dalam kelas ketika jam istirahat pertama. Lusi berkumpul bersama tiga temannya yaitu Mbak Widi, Ria dan sinta. Mereka duduk di atas kursi, membentuk konferensi meja bundar sambil menikmati berbagai cemilan.