Kalista masih memperhatikan wajah Arda. Pria itu masih terlihat gelisah dan bingung. "Jika, kamu belum siap mengatakannya kamu tak perlu mengatakannya sekarang," ungkap Kalista beranjak berdiri saat akan melangkah Arda pun menahannya dengan memegang tangannya.
Kalista menoleh dan duduk kembali. Wanita itu masih melihat sorot mata suaminya, Arda. Kalista tau tak mudah mengatakan semua ini karena saat Kalista mengetahuinya pun ia benar-benar syok dan sangat terpukul sekali. Dunianya seakan hancur saat mengetahui yang sebenarnya kenyataan pahit kalau suami yang ia hormati mencintai wanita lain.
Rasa sakit itu yang membuat Kalista seperti ini. Sikap kasar Arda yang melampiaskan semua kekesalannya itu yang membuat Kalista sakit hati sampai saat ini. Karena ia tak ada sangkut pautnya dengan masalah Arda tapi, ia yang kena getahnya. Ia yang harus menerima diperlakukan buruk oleh Arda tanpa mengetahui di mana letak kesalahannya.