Rapita masih menangis sejadi-jadinya sampai Ari dan Murti pun bingung bagaimana menenangkan putri semata wayangnya. Orang tuanya sudah tak ingin ikut campur lagi terserah apa yang akan Rapita lakukan. Keduanya sudah tak mau peduli lagi.
"Berhenti menangis! Bukanya ini yang Kamu mau Fahri meninggalkanmu. Fahri sudah meninggalkanmu sekarang Kamu bebas mengejar laki-laki yang sudah beristri, Kamu sudah terlanjur tak punya harga diri. Jadi ini hari kebebasan mu. Silahkan jadi wanita bodoh untuk mengejar laki-laki yang tak pernah mengharapkan mu," tutur Ari sudah sangat kesal sekali dengan apa yang dilakukan oleh putrinya.
"Mas, kenapa berkata seperti ini?" tanya Murti Ibu dari Rapita.
"Aku mengatakan hal yang sebenarnya. Apakah salah?" balik tanya Ari sudah benar-benar kesal.