Malaka pun menarik Arthur untuk berbicara di luar kamar karena Kelsa terus saja menangis. Arthur pun menurut mengikuti Malaka keluar kamarnya.
"Dengarkan Aku, selama Kelsa hamil muda Kamu tak boleh berbicara sembarang. Aku tau Kamu kesal tapi, menghadapi Ibu hamil lebih seram daripada menghadapi mafia ataupun gengster," goda Malaka sambil tersenyum.
Arthur pun tersenyum dan masuk ke kamarnya Kelsa masih dirangkul Nania yang berusaha menenangkannya. Arthur pun mendekat Kelsa dan Arthur pun berjongkok.
"Kelsa, Aku meminta maaf. Aku tak bermaksud begitu," ungkapnya mengalah.
Kelsa pun langsung menghapus air matanya. "Gara-gara Kamu liat dandan ku jadi rusak dan bajuku basah," ucap Kelsa cemberut.
Wajah Arthur pun seketika berubah kesal namun, Nania melotot pada Arthur untuk tak mengatakan apa pun karena susah sekali menenangkan Kelsa sampai berhenti menangis. Malaka pun mengusap pundak Arthur untuk bersabar menghadapi wanita hamil.