Di aula tersebut ada empat meja. Meja yang paling depan adalah meja untuk hakim. Yaitu iscax. Lalu di sisi kanan ada meja untuk juri. Kali ini jurinya adalah kepala desa clover barat dan clover utara. Lalu di sisi kiri ada meja pelapor. Yaitu xavier. Dan di hadapan iscax adalan meja terdakwa.
Mereka duduk mengisi aula tersebut. xavier di kawal oleh victor dan hanz. Ramsy yang duduk di sana, terlihat ia seorang diri dan dari wajahnya ia sudah terlihat putar pasih. Sebab di sidang ini penentuan masa depannya dan masa depan wilayah yang ia pegang selama ini.
Di sisi juri. ada luiz dan jack, merek juga di kawal oleh paksukan yang mereka bawa. Sedangkan iscax di kawal oleh dua orang kings guard. Simon dan Jackson.
"Baiklah, berhubung semua orang yang berkepentingan sudah hadir. Mari kita mulai persidangan ini." di belakang Ramsy banyak juga orang yang melihat. Dari penduduk clover selatan, para maid iscax dan ada juga kepala maid Fanny bersama olivia di sampingnya.
"Kita mulai dari pelapor. Berapa banyak hutang ramsy kepadamu?" tanya iscax
"Izinkan saya memberikan dokumen ini." victor memberikan dokumen itu kepada simon dan simon memberikan dokumen itu kepada iscax.
"I-ini jumlah yang sangat banyak." Iscax cukup terkejut melihatnya. Dan ia mulai membaca daftar apa saja yang ramsy bawa dari clover timur menuju clvoer selatan.
"yang mulia sudah membacanya. Total hutang clover selatan kepada saya sebesar 413.901 keping emas. Itu cukup untuk membayar 13 batalion paksukan bayaran VainGlory." Para hadirin yang mendengarnya cukup terkejut mendengar jumlah hitang yang di timbulkan ramsy
"Jadi, kamu mau uangnya kapan?" tanya iscax
"Jika memungkinkan, saya ingin uangnya sekarang juga." Luiz dan jack mulai buka suara
"Jika sebanyak itu uang yang harus di bayar. Maka, mustahil mereka bisa membayarnya. Bahkan sekelas kerajaan." Ucap jack
"mungkin dengan uang segitu banyak, dia bisa membeli sebuah kerajaan-nya sendiri." Ucap luiz
"Yang di katakan tuan luiz itu benar. aku menunggu niat baik dari ramsy untuk membayar hutangnya." Xavier lanjut berbicara "Jika dia tidak bisa membayarnya, Maka. Wilayah, jabatan dan semua yang ia miliki sekarang akan aku sita." Jack dan luiz langsung beraksi
"Hey! Kau tau perjanjian empat semanggi. Tidak boleh mengclaim wilayah desa lainnya dengan dasar apa pun." ucap jack
"Bagaimana jika ia bisa membayar?" ucap luiz
"Jika ia bisa membayar. Maka aku tidak perlu jauh-jauh ke sini untuk menagih hutangnya. Dan perjanjian semanggi. Jika dia tidak bisa membayarnya, maka aku harus merelakan semua uang dan hasil panen ku ia nikmati? Apa kau lupa di bab dua perjanjian semanggi? 'tidak boleh melakukan rampasan kepada desa lain. Dan jika ini terjadi, maka desa lainnya dan kerjaan Midland akan membantu desa yang sedang di rampas.' Apa kalian lupa?" xavier berhasil membalikan ucapan mereka
"Jadi, ramsy. Apa kau bisa membayarnya?" tanya iscax
"Bisa yang mulia. Asalkan saya di beri waktu." Jawab ramsy
"Kemarin Xavier datang dengan kasarnya dan meminta hutang saya saat saya di ranjang. Dan ia membentak saya untuk membayar di hari itu juga." Iscax menatap xavier
"Apa benar?" lalu xavier menjawab dengan terseyum jahat
"Ya... itu benar." seisi ruangan hening seketika, lalu xavier kembali berbicara
"Aku kesini bukan hanya untuk clover selatan. Tapi aku ke sini untuk kalian semua." Victor berjalan dan memberikan semua salinan hutang mereka kepada clover timur.
"Di sana kalian bisa melihat semua rincian hutang kalian. Dari emas yang kalian pinjam, hasil panen dan bunga yang terus membesar seiring waktu. Dan kalian juga menanda tangani semua dokumen yang aku ajukan saat kalian ingin meminjam dariku." Seyum jahat xavier semakin melebar "Dan sekarang. Kalian harus membayar."
'Si ular dari timur' adalah julukan yang di berikan orang-orang yang pernah berurusan dengan xavier. Sebab ia begitu licik dan keji untuk memanfaatkan kelemahan orang lain. Dari menaikan harga barang di saat desa/kerajaan lain membutuhkannya
Para petinggi desa/kerajaan melihat xavier seperti melihat ular yang siap untuk menerkam. Mereka tidak bisa menyangkal hutang-hutang tersebut.
"Baiklah, hutang ini akan kita selesaikan setelah permasalahan clover selatan selesai." Ucap iscax
"Baiklah. Jadi, apa lagi yang ingin di bahas?" xavier kembali duduk di kursinya
"Ramsy, berapa lama kau bisa membayar semua hutangmu?" tanya iscax
"Mungkin beberpa tahun lagi." jawab ramsy
"silahkan saja, Tapi asal kalian tau. Semakin lama hutang di biarkan. Maka semakin besar buanga yang harus kalian bayar." Ucap xavier dengan santainya mengangkat kedua kakinya ke atas meja
"Bisa kah kau meringankan bunganya?" tanya jack
"Hahaha... itu sama saja kau meminta srigala yang sudah memakan daging rusa untuk memuntahkannya. Itu sangat mustahil." Jack dan luiz pun terdiam
"Jadi jalan keluarnya bagaimana?" tanya iscax
"Serahkan clover selatan. Maka hutangnya akan aku anggap lunas." Jawab xavier
Iscax menatap luiz dan jack "bagaimana juri. Apa kalian punya pertanyaan?" tanya iscax
"hampir semua ucapan xavier benar. dan aku juga seorang pedagang dan aku faham betul yang di rasakan oleh xavier." Ucap luiz
Sedangkan jack hanya bisa diam seribu kata
"Ramsy, ada yang ingin kau sampaikan?" tanya iscax sebagai jaksa
"...." ramsy hanya bisa diam dan menunduk. Merenungi semua perbuatannya
"baiklah, karena juri juga sudah kehabisan kata untuk di ucapkan." Iscax mengangkat palu
"dengan ini, saya sebagai jaksa dan raja kerajaan midland. Menatakan bahwa Xavier nuada resmi menjadi kepala desa clover selatan dan timur." Suara ketukan palu itu membuat ramsy pingsan. Dan xavier seyuman jahat xavier kembali ke wajahnya
"baiklah, mari kita bicarakan hutang kalian semua." Uacp xavier
"Simon." Dua paksukan iscax pergi meningalkan ruang sidang dan kembali dengan membawa peti besar yang berisikan emas
"Aku bayar semua. Beserta bunganya." Ucap iscax
"Tuan Luiz dan tuan jack?" ucap xavier sembari menatap mereka berdua
"Aku akan membayarnya sesaat sampai di desaku." Ucap luiz
"ya. Aku juga." Jawab jack
"terima kasih sudah berbisnis denganku." Di saat xavier ingin meninggalkan ruang sidang, ia melihat olivia bersama kepala maid fanny
"sebelum saya pergi dari midland, bisa kah saya meminta cendra mata?" tanya xavier
"Cendra mata? Cendra mata apa?" tanya balik iscax
"Aku mau tiga orang maid mu. Olivia, Tina dan Yumna. Aku ingin mereka bertiga." Seketika fanny yang berada di kursi penonton maju kedepan
"TIDAK BISA!!!" teriak nenek tua itu "aku membesarkan mereka seperti anakku sendiri
"Loh, bukannya nenek punya cucu?" ucap xavier
"nenek??? DENGAR YA BOCAH! AKU TIDAK SUDI MEMBERIKAN SEORANG MAIDKU KEPADAMU." Hanz yang berdiri di belakang xavier berbicara
"Tuan xavier. Berikan saya izin untuk membuat kepala nenek tua ini menjadi bola sepak." Lalu dari belakang iscax turun simon
"Ho oh... beraninya kau mengancam istri seorang kings guard." Ucapnya
"kalian berdua hentikan." Ucap iscax
"Hanz, hentikan." Ucap xavier
"Baiklah, aku izinkan." Fanny melihat iscax dengan tidak percaya yang ia katakan
"Aku akan menunggu mereka di sini." Xavier kembali duduk di kursi pelapor bersama victor dan hanz di belakangnya
Awal olivia yang hadir duluan, lalu di susul oleh Tina. Olivia terlihat sangat bahagia bisa meliaht sahabatnya lagi setelah sekian lama mereka tidak bertemu.
Olivia dan tina berpelukan di hadapan iscax dan xavier. Lalu yumna pun datang dan ia di peluk oleh kedua sahabatnya tersebut.
"baiklah. Olivia, tina dan yumna. Apa kalian yakin ingin pergi bersama xavier ke clover timur?" tanya iscax
"Ya yang mulia. Hamba yakin dan ingin pergi." Jawab olivia
Saat tina ingin menjawab olivia berbisik untuk meyakinkan tina dan yumna
"ya, saya juga yakin." Jawab tina
"jika mereka yakin. Maka saya pun yakin." Ucap yumna
Mereka bertiga pun mengikuti xavier meningalkan istana midland, dan kepala maid fanny hanya bisa menatap dan merasa sedih karena tiga maid nya pergi meningalkan dia
"tuan, izinkan kami membawa barang-barang pribadi kami." Ucap olivia
"ha... tidak usah." Xavier membuka peti emas dan mengambil beberapa koin emas
"Nah, kalian beli saja yang baru. Dan beli yang kalian inginkan." Masing-masing mereka di berli 10 keping emas.
Dan mereka pun kembali ke clover timur.