Gadis dengan surai hitam sebahu itu tersenyum kecut, menatap kearah langit malam yang nampak suram karena tidak ada bintang.
"Aku tahu tuhan sudah memiliki rencana yang berbeda kepada setiap makhluknya."
"Aku juga percaya bahwa tuhan itu adil."
"Aku juga percaya bahwa setiap manusia memiliki kebahagiaannya sendiri."
"T-tapi...."
Tak melanjutkan perkataannya tadi, Gadis itu justru menghela nafasnya pelan, sebelum akhirnya kembali melanjutkan perkataannya.
"Tapi, aku gak tahu harus gimana lagi.
Semuanya terasa suram, kejam, dan juga menyedihkan."
"Aku menyerah tuhan, aku menyerah." Ucapnya pelan.
Gadis melangkahkan kakinya untuk berjalan kedepan, membiarkan rambut terurainya diterpa angin malam.
Ia menunduk, sedikit terkejut karena gadis itu baru menyadari bahwa ia sudah berada dipembatas rooftop yang artinya dua kali lagi melangkah maka ia akan terjatuh dari rooftop apartemen itu.
Gadis itu tersenyum kecut lagi, kembali menatap langit sebelum akhirnya memejamkan matanya dan mulai melangkahkan kakinya.
Tap
"Akhirnya, beban ini akan segera berakhir."
Tap
.
.
BRUK