Selama perjalanan menuju pulang Rain masih terus saja diam membuat seseorang yang berada di sampingnya pun menghela nafas.
Kini keduanya pun sudah tiba di rumah besar yang merupakan kediaman dari gadis itu. Rai langsung bergegas keluar dari mobil bermaksud membukakan pintu untuk Rain.
"Ayo," ajak Rai dengan senyum manisnya. Sedangkan gadis itu yang mendengarnya pun langsung menganggukkan kepalanya perlahan keluar dari dalam mobil.
"RAIN!"
Suara teriakan dari kejauhan membuat kedua orang tersebut langsung menolehkan kepalanya ke arah sebuah motor yang terparkir rapi di luar pagar dengan seorang laki-laki yang berdiri sembari melambaikan tangannya.
"Jangan samperin dia," ujar Rai dengan tegas. "Kamu harus inget kalau Vano udah banyak nyakitin kamu."
Sementara itu gadis tersebut yang mendengarnya pun hanya diam sembari memandang seseorang yang terus memanggilnya dengan wajah sendu.
"Maafin aku, Vano," ujarnya dalam hati.
