Hari yang ditunggu-tunggu pun telah tiba, di mana semua orang saat ini sedang berkumpul di kediaman rumah Rai. Termasuk Samuel dan Denis yang saat ini baru saja datang dan sedang mencari keberadaan dari sahabatnya tersebut.
"Nis, Rai di mana?" tanya Samuel sembari menatap sekitar. "Dari tadi gue nggak nemuin dia perasaan."
"Mungkin dia masih di dalam, tungguin aja kenapa, sih? Lo emang mau ngapain kalau dia ada di sini?"
Samuel yang mendengarnya pun langsung berdecak, sebelum akhirnya menyunggingkan kedua sudut bibirnya.
"Ya gue mau update status, lah," ujarnya enteng. "Mau apa lagi coba?"
"Heh, lo itu beneran bego atau pura-pura, sih? Kan, tunangannya privat, cuma orang-orang tertentu aja yang datang dan tau. Nanti kalau lo update story malah banyak yang tau!"
Mendengar hal tersebut membuat Samuel langsung menipiskan bibir dengan kedua tangan yang melipat di dada.
"Gue lupa, Nis. Tapi kalau buat kenang-kenangan, sih, nggak apa-apa kali ya?"
"Ya selagi nggak bocor aja, sih."
