Pradita tersenyum tipis sambil meremas tangannya di pangkuan. Apa yang Bara katakan itu benar-benar gila dan tidak masuk akal.
Tiba-tiba, ia merasa kesal dan langsung menggetok kepala Bara dengan tasnya.
"Kalau ngomong tuh yang bener!" ucapnya marah sambil menyeringai.
"Astaga, Dita! Kamu tega banget mukulin aku?!" Bara tampak terkejut, tapi masih sambil tersenyum.
"Lagian ngapain kamu ngomong kayak gitu! Jangan harap ya! Kita ini belom nikah! Jangan mikir macem-macem!" bentak Pradita galak.
Bara terkekeh. "Kan aku gak salah ngomong dong. Aku bilang kan kalau aku juga gak pernah ngelakuin hal gituan sama cewek mana pun juga. Jadi, kalau aku pengen gituan pertama kali ya sama kamu. Bener dong! Emangnya kamu gak mau jadi yang pertama buat aku?"
"Pengen sih—"
"Tuh kan!" potong Bara. Pradita memukuli kepalanya lagi. "Dita! Nanti aku nabrak!"
"Iiiih! Sebel! Kamu tuh ya."