"Kamu lagi ngerjain apa sih?" tanya ayahnya Bara sambil masuk ke dalam kamarnya.
Buru-buru, Bara mematikan laptopnya setelah menyimpan data yang tadi ia kerjakan. "Oh, gak apa-apa, Pa. Aku cuman iseng aja."
Ayahnya mendecak. "Kamu jangan terlalu memforsir badan kamu, nanti kamu bisa sakit lagi."
"Pa, aku kan gak selemah itu," ujar Bara yang merasa agak tersinggung mendengar ayahnya seolah meremehkan kekuatannya.
"Ah, pokoknya Papa gak mau kamu terlalu kecapean. Sekarang, sebaiknya kamu istirahat. Oke?"
"Iya, Pa," ucap Bara yang kemudian mengambil cangkir coklatnya dan menyeruputnya lagi.
"Kamu minum apa itu?"
"Minuman coklat. Papa mau?"
Ayahnya menggerakkan tangannya. "Gak lah. Papa udah tua. Papa gak minum coklat atau yang manis-manis lagi." Lalu ayahnya duduk di sebelahnya sambil menatapnya. "Gimana perasaan kamu sekarang, Bara?"
"Hmmm? Biasa aja. Kenapa gitu, Pa?"