Pradita pun menyerahkan album foto itu ke tangan ibunya. Kedua orang tuanya dan Pralinka ikut melihat album foto itu sambil mengomentari fotonya satu per satu. Senyum dan tawa pun menghiasi wajah mereka semua.
"Ini si Danu kan ya," komentar ibunya. "Ke mana dia? Kok Mama gak liat dia sih?"
"Iya bener. Papa juga gak liat Danu. Tadi orangnya banyak banget kali ya sampe Papa gak liat."
"Masa sih?" ujar Pradita pura-pura tidak tahu. "Tadi kan muridnya maju satu per satu. Pasti Papa sama Mama liat."
"Nah itu, waktu maju satu per satu, Papa gak gitu perhatiin." Ayahnya terkekeh.
"Kamu sama Danu kan sahabatan udah lama, Dit," ujar ibunya. "Mama undang supaya dia ikut makan di sini bareng-bareng ya."
"Eh, ngapain, Ma? Gak usah! Dia juga pasti lagi makan-makan sama keluarganya. Udah aja, gak usah diganggu."
"Yakin? Kan pasti seru kalau makan bareng-bareng sama kita di sini," ucap ibunya sambil menautkan alisnya.