Butuh waktu satu minggu untuk benar-benar menghilangkan perasaan sedih dan menggelayuti hati dan pikiran Pradita. Sekarang ini Pradita jadi seseorang yang pendiam dan tidak banyak bicara.
Semua orang menganggap Pradita jadi judes dan sombong. Ia tidak peduli. Ia sudah tidak ada lagi sekolah. Setiap hari ia habiskan dengan bekerja dan bekerja.
Jika ia bekerja terus setiap hari sesuai dengan jam kerja di apotek seperti asisten apoteker yang lain, maka ia akan mendapatkan uang yang lebih banyak lagi. Lebih baik menyibukkan diri dengan bekerja daripada menodai pikirannya dengan nama Bara.
Pradita terus belajar dan mencatat nama-nama obat yang ada di sana sambil mempelajari isi dan kegunaan obat-obat tersebut. Sejauh ini, Pradita masih lebih sering jadi tukang racik obat dan mengambil-ambilkan barang.