Menatap wajah kedua orang tua Trian seketika membuat Bara jadi tegang. Ia merasa tidak enak pada mereka. Namun, apa daya. Jika Bara memang setuju dengan perjodohan ini, maka ia akan lebih sering bertemu dengan orang tuanya Trian.
Ayahnya Trian, seorang bule asal California yang sudah fasih berbahasa Indonesia. Tidak heran jika wajah Trian tampak seperti bule. Meski begitu, logat bicara Indonesianya sangat baik, berbeda ayahnya Trian yang masih kaku bahasa Indonesianya.
Ibunya Trian adalah orang Indonesia asli yang berasal dari Jakarta. Meski wajah Trian bule, tapi raut wajahnya mirip juga dengan ibunya.
Selama Bara tinggal di Amerika, kerap kali ia bermain ke rumah Trian. Itu berarti, ia sudah lebih dari sepuluh tahun tidak bertemu dengan orang tuanya Trian. Mereka masih tampak sama saja seperti sepuluh tahun yang lalu. Betapa awet mudanya mereka.
"Halo, Uncle Issac, Tante Lidya. Apa kabar?" sapa Bara sambil menjabat tangan mereka.