"Ih, aku kan udah SMS kamu," ujar Pradita sambil meringis. "Aku bilang kalau aku bakalan nungguin kamu di tukang baso. Aku tanya, kamu ada di mana, tapi kamu gak mau jawab. Kesel banget ih! Kamu tadi abis dari mana? Kenapa lama banget jemput aku?!" seru Pradita yang kini balas membentak Bara.
"Aku tuh abis dari bandara!" seru Bara yang tampak marah berapi-api. "Aku kan nyetir mobil, gimana mau bales SMS dari kamu? Aku baru baca tadi, terus pas aku samperin kamu, eh taunya kamu malah lagi asyik-asyikan pacaran sama si Danu."
"Ih, gak!" tukas Pradita. "Aku gak pacaran sama dia! Kamu kok ngomongnya gitu banget sih?"
Bara mendengus kesal. "Aku gak suka liat kamu bareng sama dia. Kan kamu bilang sama aku kalau kamu udah musuhan sama dia. Kamu kok mau sih pegangan tangan sama dia? Apa jangan-jangan sebenernya kamu juga suka sama dia?"
Pradita melebarkan matanya, tak percaya dengan apa yang baru saja Bara katakan padanya. "Kamu beneran tega ngomong kayak gitu, Bar …."