Bara mengeluh sambil ngedumel sendiri. "Kalau aku ada di tempat kejadian waktu itu, aku pasti udah marah banget sama dia! Kenapa kamu baru cerita sama aku sekarang?"
Bara menoleh padanya sambil mendelik, membuat Pradita jadi agak takut. "Ya, aku gak mau sampe kamu marah-marah sama dia. Udahlah, Bara. Itu kan kejadiannya udah lama. Yang berlalu mah biar aja berlalu. Yang penting kan sekarang aku udah sama kamu."
Akhirnya, Bara pun mengangguk. "Ya udah. Lain kali kalau ada apa-apa sama kamu, kamu wajib kasih tau ke aku ya! Awas diem-diem, sembunyi-sembunyi lagi!"
"Iya, iya. Gak usah pake ngancem segala."
Tiba di hotel, Bara seolah bersikap protektif padanya. Ia menggandeng tangan Pradita dengan erat dan mengantarnya hingga ke depan kamar.
"Bar, nanti lagi ga usah bahas soal Danu ya. Kita malahan jadi gak enak gara-gara masalah itu, padahal udah lewat kejadiannya," ungkap Pradita. "Mendingan kita bahas soal kita aja ya."