Bara menautkan alisnya sambil menatap Pradita dengan matanya yang tajam. "Katanya kamu gak bisa tidur."
"Ya, ada lu jadinya gua gak bisa tidur!" timpal Pradita.
Bara mendesah, tampak berusaha sabar menghadapi Pradita. "Ya udah kalau gitu." Bara menegakkan tubuhnya dan berdiri. "Aku pergi dulu deh. Kamu istirahat ya."
Pradita terkejut, ia tidak menyangka jika Bara akan meninggalkannya secepat ini, padahal tadinya ia bermaksud untuk mengejek Bara saja.
"Cepet amat? Kirain mau nemenin gua di sini."
"Loh katanya, gara-gara ada aku, kamu jadi gak bisa tidur," ucap Bara dengan wajah polos tanpa dosa.
Pradita berdeham. "Gua haus."
Ia berdiri dan berjalan menuju ke dapur mini. Lalu ia mengisi gelasnya dengan air dari dispenser. "Mau minum gak?"
Bara pun menghampirinya sambil tersenyum menggoda. Pradita hampir yakin jika Bara sedang menertawakannya di dalam hatinya. Bara pasti mengejeknya karena tidak rela jika dirinya pergi begitu saja.
"Boleh. Aku mau air anget aja."