Danu mengangguk sambil memandang Pradita penuh simpati. Ia merasa sedih karena melihat kehidupan Pradita yang jadi kacau balau begini. Selama ia mengenal Pradita, ia tidak pernah melihat Pradita seperti itu.
Pradita seperti yang menyembunyikan perasaannya selama ini. Padahal ia sendiri tidak tahan untuk menghadapi permasalahan di keluarganya. Danu mengenal ibunya dan tidak akan pernah menyangka jika ibunya akan memilih untuk menikah lagi dengan pria lain yang kaya raya.
Danu juga kasihan melihat ayahnya Pradita yang tampak lelah menghadapi segalanya. Namun, tak bisa dipungkiri jika utang ayahnya masih ada dan kini itu menjadi tanggung jawab Pradita juga.
Ayahnya Pradita berutang pada orang lain untuk membayar keperluan perbaikan motor ayahnya dan keperluan sehari-hari. Untuk itu, Pradita harus bekerja sebelum lulus SMA. Danu tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika hal itu sampai menimpa dirinya.