"Kenapa ya kalau tiap kali gua liatin si Bara, malah gua yang deg-degan?" tanya Welas sambil merebahkan dirinya di kasur.
Pradita meliriknya sinis. Untung ada Resti yang membela. "Heh! Si Bara itu pacarnya si Dita, lu gak usah ngarepin deh."
Alisha tertawa. "Maklum lah ya, Dit. Bara itu cowok populer di sekolah, favorit semua orang. Jadi, wajar kalau banyak yang pada jatuh cinta sama dia. Lu sabar aja ya."
Pradita jadi ingin ikut tertawa. Sahabatnya itu memang benar. Bara itu idola semua orang di sekolah, termasuk para gurunya juga. Ia menghela napas, nasib kalau punya pacar idola ya gini deh.
"Gua sabar kok," ucap Pradita pura-pura terpaksa.
Welas terkekeh sambil menegakkan tubuhnya. "Abis dia cakep banget. Gila lu, Dit beruntung banget bisa punya cowok kayak si Bara."
"Eh, ngomong-ngomong lu udah baekan, Dit?" tanya Alisha yang wajahnya berubah menjadi cemas.