"Ya gak lah! Masa aku ngeduain kamu?!" seru Pradita seperti yang merasa tersinggung.
Bara memutar bola matanya. "Udah gih abisin mie-nya. Wanginya sekamar nih. Aku jadi pengen makan lagi."
"Eh, kamu mau mie juga, Bar?"
"Gak usah," tolak Bara yang membuat Pradita langsung manyun. "Kalau aku ketauan makan juga di sini kan gak enak sama Pak Idan. Entar aku disangka sengaja nganterin kamu ke kamar biar bisa makan dan gak ikutan ibadah. Gimana sih? Udah ya, aku mau balik lagi ke aula."
"Ih, Bara! Pliiiisss, jangan pergi. Aku gak mau sendirian di kamar … aku takut …."
Aish! Bara jadi gemas melihat sikap Pradita yang menggemaskan seperti itu. Anak preman kok penakut? Wajahnya tampak begitu memelas hingga Bara tidak tega untuk marah lagi padanya.
"Ya udah, aku temenin deh," ucap Bara agak terpaksa.
Pradita menghabiskan mie-nya sambil melirik terus ke arah Bara. "Makasih ya, Yank udah temenin aku di sini."