Sore itu, Pradita dan Bara sama-sama sudah selesai praktikum. Mereka sedang berjalan menuju ke parkiran motor. Bara merasa lelah dan lapar. Ia melihat Pradita pun tampak tidak bersemangat.
"Bara," panggil Pradita, membuat Bara menoleh.
"Ada apa, Yank?"
"Selama ini aku gak pernah tahu. Rumah kamu di mana sih?" tanya Pradita.
"Aku tinggal di Bandung Elok Regency," jawab Bara.
Pralinka menoleh padanya sambil melebarkan matanya. "Serius?!"
"Iya, emangnya kenapa?"
Pacarnya itu tampak terkejut sejenak dan kemudian menghela napas. Bara jadi bingung, apa ia telah salah bicara?
"Aku tuh ya masih belum terbiasa punya temen yang tajir, rumahnya di tempat yang real estate. Ah, aku bisa pingsan kalau punya rumah di sana." Pradita menggelengkan kepalanya.
Bara jadi terkekeh melihat sikap Pradita. "Itu kan bukan rumah aku, Yank. Aku kan cuman numpang doang di sana, inget?"
"Iya deh, iyahin aja. Aku juga cuman numpang di rumah orang tua aku," ledek Pradita.