"Mata lu gimana, Coy? Udah mendingan?" tanya Danu.
"Gua pikir, lu gak akan ngajak gua ngomong lagi," ucap Pradita sinis dan dingin seperti es batu.
"Lu kok ngomongnya gitu sih?"
"Dari tadi lu sombong banget sama gua," sindir Pradita. "Kayaknya lu udah gak butuh temenan lagi sama gua."
Danu mendesah. "Lu segitunya ngambek sama gua."
"Gua tuh gak akan ngambek kalau gak ada sebabnya!" timpal Pradita sambil memasang wajah galak.
"Ya udah. Gua yang salah. Gua minta maaf ya, Coy. Mata lu sampe terluka gara-gara gua."
Mendengar Danu mengucapkan maaf, seketika hati Pradita jadi luluh.
"Mata gua udah gak apa-apa. Sikap lu tuh yang bikin gua jadi makin kesel!"
Danu menunduk dan tampak menyesal. Lalu ia berkata dengan suara pelan, "Gua gak enak sama si Arini."