Padahal ia sedang tidak ingin meminum susu, tapi tetap saja ia lakukan hanya untuk memenuhi alibinya. Ternyata pamannya sebegitu senangnya bermain dengan banyak wanita. Setidaknya, Bara tidak ingin sama seperti pamannya. Ia akan tetap setia hanya pada Pradita saja.
Mengingat kejadian hari ini, Bara jadi berpikir apakah ia bisa mempercayai Pradita? Pacarnya itu tampak seperti yang cenderung lebih membela Danu daripada membelanya. Padahal cowok itu sama sekali tidak pantas untuk dibela.
Berani sekali Danu berkata ingin memisahkannya dengan Pradita! Bara kesal sekali jika teringat akan hal itu. Namun, saat ia mengingat akan ciumannya dengan Pradita, ia tidak bisa menampik bahwa ia sangat mencintai Pradita.
Bara menghabiskan segelas susu coklat dan setelah itu ia kembali ke kamarnya. Kakinya terasa ragu untuk menaikki tangga. Bagaimana jika ia mendengar sesuatu lagi di kamar pamannya itu?