Setiap hari Bara selalu memanggilnya ayank-ayank atau yank, say. Itu semua berarti hanyalah kebohongan. Bara sebenarnya hanya memanfaatkannya menjadi pacarnya. Pradita jadi bingung sendiri dengan pikirannya. Untuk apa Bara memanfaatkannya dengan cara seperti itu.
Sungguh tidak masuk akal. Yang benar adalah, Bara hanya main-main saja dengannya. Pradita hanya dijadikan sebagai perhiasan supaya semua orang tahu bahwa ia adalah pacarnya Bara.
Ini masih aneh. Pradita langsung menggeplak kepalanya. Tak ada satu pun hal yang masuk akal. Ia merasa seperti orang bodoh yang tidak bisa mencerna pikirannya sendiri.
Kakinya jadi terasa berat. Ia tidak bisa seperti ini terus. Duduk diam di depan tangga kantin itu benar-benar tampak seperti orang bego.
Tiba-tiba, ia dikejutkan oleh suara gas mobil yang kencang. Pradita menoleh dan melihat bahwa itu adalah mobil cewek tadi. Mobil itu memutar balik di bundaran dan kemudian melaju dengan cepat.