Hari demi hari berlalu. Hubungan Pradita dan Bara jadi semakin erat. Ayahnya Pradita telah pulang dari rumah sakit dengan badan yang sehat. Ayahnya hanya butuh waktu untuk pemulihan.
Ayahnya menyetujui hubungan Pradita dengan Bara. Meski mereka harus berpisah selama beberapa kali, tapi tetap saja mereka akan menemukan jalan untuk kembali lagi.
Siang itu, Pradita terkejut ketika Danu menghampirinya ke apotek. Kebetulan sekali Pradita sudah pulang kerja dan Bara sedang ada urusan di pabrik. Akhirnya, Danu mengajak Pradita untuk minum jus di sebuah café.
Mereka berangkat ke sana naik motor masing-masing. Saat tiba di sana, Danu langsung menggandeng tangan Pradita untuk masuk ke dalam. Pradita merasa canggung dan tidak enak hati.
Seharusnya Pradita memberitahu Bara tentang pertemuan ini, tapi jika ia memberitahu Bara, maka ia hanya akan memperkeruh suasana. Jadi, Pradita memutuskan untuk diam saja. Meski begitu, Pradita tidak ingin Danu menggenggam tangannya.
